Jumat, 25 November 2011

Aku



            Aku terlahir sebagai anak pertama dari ibu ku, dan sebagai anak keempat dari ayah ku. Ibu adalah istri kedua ayahku, ayah meninggalkan istri pertamanya karena beliau mengalami gangguan mental. Waktu aku berumur dua bulan ibu dan ayah bercerai disebabkan istri pertama ayah telah sembuh dari penyakitnya dan menuntut ayah untuk bercerai dengan ibu ku, saat itu aku tidak tahu tetang hal ini. Ketika aku berada di bangku sekolah dasar kelas dua, ibu menikah dengan seorang laki-laki yang ku panggil dengan sebutan bapak. Aku dititipkan di sekolah asrama, itu pun hanya bertahan satu tahun sebab keadaanku yang sering sakit. Ibuku melahirkan anak pertama dari bapak, ia seorang anak laki-laki yang berbeda dua tahun dari umur ku, perasaan ku begitu iri karena merasa separuh kasih sayang dari ibu diambil olehnya. Setelah tujuh tahun ibu melahirkan anak kedua dari bapak ia seorang anak perempuan. Aku tahu dibedakan oleh bapak, karena aku tahu beliau hanya menyayangi anak-anaknya saja. Setelah lulus sekolah dasar aku di sekolahkan di sekolah asrama oleh bapak, beliau yang mengantarkan ku ke sekolah karena ibu sedang hamil anak ketiga dari bapak. Sekolah  itu berada tidak begitu jauh dengan tempat tinggal asalku hanya satu kali naik angkot dari sekolah ke terminal D dan satu kali naik bis dari terminal D ke terminal PG dan satu kali naik metromini dari Terminal PG ke depan gang rumah ku. Adik tiri ku yang ketiga lahir, ia seorang anak laki-laki. Aku merasa dunia ini tidak adil ketika aku merasa dibedakan akan kasih sayang, sungguh aku tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ayah, tetapi aku tidak pernah iri dan dendam terhadap tiga adik tiri ku.
            Ibu dan ketiga saudara tiri ku sering ditinggal oleh bapak, karena pekerjaan bapak sebagai pebisnis dan sebagai ketua forum agama terkemuka di kota tempat tinggal asal ku, ketika aku masih di kelas tujuh dan adik tiri ku yang ketiga berumur dua bulan, pada tanggal 30 November 2004 bapak pergi ke pertemuan (muktamar) di S, dengan menggunakan L Air. Aku terkejut melihat berita bahwa pesawat yang ditumpangi bapak tergelincir ketika mendarat di bandara AS pukul 18.20 WIB. Bapak wafat dalam kecelakaan itu. Kini ibu menjadi janda untuk yang kedua kalinya.
 Aku menyelesaikan sekolah di sekolah asrama sampai enam tahun atau lulus SMA, kini aku duduk di bangku kuliah, aku berjanji akan menuntaskan pendidikan ku karena ibu memiliki tekad kuat untuk menyekolahkan ku hingga lulus S1, aku tidak akan menyiayiakan perjuangan ibu ku yang telah bersusah payah meminjam uang untuk kelangsungan hidup dan biaya sekolah  ku dan ketiga adik ku. Insayallah aku akan menjadi orang yang dapat membahagiakan dan memuliakan ibu ku hingga akhir hayat ku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar