PENCEMARAN AIR

Dewasa ini sering kita temui banyak air yang tercemar oleh limbah, baik limbah rumah tangga maupun limbah industri. Pada keadaan pencemaran air tingkat tinggi, air sudah tidak boleh digunakan dan dikonsumsi lagi, karena bisa membahayakan kesehatan dan menyebabkan kematian. Aktifitas masyarakat yang rentan menyebabkan pencemaran air yaitu, membuang sampah sembarangan, mengabaikan pengelolaan limbah, dan menggunakan bahan-bahan zat kimia berbahaya yang dapat merusak lingkungan. Air tercemar yang mengandung logam berat akan berbahaya jika diserap tumbuhan, diminum oleh hewan bahkan berbahaya jika dikonsumsi oleh manusia karena akan menimbulkan berbagai macam penyakit, dan merusak seluruh jaringan ekosistem yang ada di bumi. Penyumbang limbah terbesar justru berasal dari lingkungan pemukiman warga, biasanya berupa air tinja, air seni, bahan organik dari dapur, dan air cucian yang menggunakan deterjen. Sedangkan industri biasanya sudah mempunyai pengelolaan limbah tersendiri. Masyarakat Indonesia belum menyadari pentingnya air sebagai sumber kehidupan dibandingkan dengan masyarakat maju contohnya saja negara tetangga Indonesia yaitu, Singapura sebagai negara maju yang memiliki keterbatasan sumber air tetapi dapat menanggulanginya dengan sistem pengelolaan air yang baik, masyarakat di sana dilarang menggunakan air secara berlebihan. Pemerintah Singapura memfasilitasi air siap konsumsi di tempat-tempat publik dan membuat saluran buangan air dengan tertata. Kita dapat mencontoh dari negara Singapura, walaupun Singapura tidak memiliki sumber mata air yang banyak tetapi dapat memanfaatkan air. Oleh karena itu, kita wajib meningkatkan kesadaran kebersihan lingkungan, memelihara ekosistem, dan memakai air seperlunya saja. Hemat energi untuk masa depan anak cucu kita. Dan pemerintah Indonesia harus terus berupaya untuk mensosialisasikan penanganan limbah, pemanfaatan sistem drainase sebagai upaya mencegah terjadinya banjir, dan meningkatkan kesadaran pentingnya pohon sebagai tempat penyimpanan air.