Energi nuklir berasal dari reaksi nuklir yang
menghasilkan energi 50 juta kali lebih besar dibandingkan reaksi kimia. Reaktor
nuklir yang pertama kali menghasilkan listrik untuk pembangkit percobaan EBR-1 pada
20 Desember 1951 di dekat Aro, Idaho, Amerika Serikat. Energi Nuklir telah
berkontribusi mensuplai sekitar 15% kebutuhan listrik dunia.
Zat
radioaktif ini sangat bermanfaat dan begitu berbahaya, seperti terjadinya
kecelakaan nuklir di Chernobyl sehingga limbah radioaktif (nuklir) tingkat
tinggi yang dihasilkan dapat bertahan hingga ribuan tahun. Di samping
kelemahannya, nuklir berguna sebagai pembangkit listrik atau sering disebut
PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir), sebagai pembangkit listrik tentunya
nuklir yang mempunyai zat radioaktif akan berdampak buruk bagi lingkungan jika
terjadi kebocoran, contohnya manusia dapat mengalami kelainan gen yaitu cacat fisik
permanen akibat terkena radiasi nuklir.
Di
negara-negara maju seperti Jepang, Korea, Amerika Serikat, dan beberapa
negara-negara di Eropa telah menggunakan PLTN sebagai sumber energi, karena
biaya yang dikeluarkan sangat murah dan hemat energi.
Namun di
Indonesia sampai saat ini belum berhasil membangun PLTN, padahal energi nuklir
saat ini di dunia sudah cukup berkembang, hal ini menunjukkan bahwa energi
nuklir adalah sumber energi potensial, berteknologi tinggi, ekonomis, serta
merupakan sumber energi alternatif yang layak untuk dipertimbangkan dalam
perencanaan energi jangka panjang bagi Indonesia guna mendukung pembangunan
yang berkelanjutan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar